Prosedur Percobaan
1. Pastikan semua supply dalam keadaan off
2. Hubungkan jumper seperti rangkaian yang disediakan
3.Periksakan rangkaian kepada asisten yang mengawas.
4. Hidupkan semua supply
5. Tekan tombol reset
6. Amati percobaan, jika tidak sesuai, perbaiki rangkaian
7. Jika sesuai, maka selesai dan demokan pada asisten yang mengawas
8. Jelaskan prinsip kerja + teori dan hubungan keduanya kepada asisten
9. Demokan kepada pembimbing praktikum
10. Matikan supply
1. Jurnal (BACK)
Percobaan 1
2. Hardware (BACK)
3. Video Praktikum (BACK)
4. Analisa (BACK)
a. Bentuk Sinyal Percobaan
Pada percobaan ini, Asynchronous binary counter 4 bit dengan 4 JK Flipflop, nilai yang diubah adalah nilai clocknya, serta, output dapat dilihat di LED H0, H1, H2, dan H3. Pada clock, nilainya yaitu 01010101, sedangkan pada H0 bernilai sama dengan clock, dan H1 bernilai 00110011, lalu H2 bernilai 000111000, dan H3 bernilai 00001111.
Seharusnya, grafik clock, H0, H1, H2, dan H3 berbeda semuanya dengan pola seperti urutan biner. Hal ini dikarenakan clock pada rangkaian mempengaruhi inputan keadaan pertama pada flipflop. Clock digunakan pada flipflop untuk mengubah keadaan pada salah satu sisi naik atau turun dari sebuah clock. Pada Asynchronous counter, clock berguna untuk mentrigger pin S dan R flipflop 1, apabila mendapati sinyal sebelumnya 1 dan setelahnya 0, maka cock akan masuk ke flipflop setelahnya, begitu setersunya sehingga menyerupai urutan biner.
Grafik yang berbeda ini disebabkan oleh kurang tahunya praktikan dalam mengisi dan membuat grafik H0, H1, H2 dan H3nya. namun hasil (output) dalam percobaan yang praktikan dapatkan benar.
b. Analisa Output dan Tabel Kebenaran JK flipflop.
Pada percobaan ini diperoleh data berupa hidup matinya LED secara berurutan yang apabila dibaca, menyerupai urutan biner.
Saat dijalankan, H0, H1, H2, H3 hidup mati secara berpola seperti susunan biner. yang saat disusun secara runtut menjadi bilangan biner yang semakin menaik (counter up).
Tabel Urutan Hidup Matinya LED
*D3 adalah H0, D2 adalah H1, D1 adalah H2, D0, adalah H3.
Dari data ini dapat disimpulkan bahwa data yang praktikan dapatkan akurat, dan sama dengan yang ada di tabel.
Berdasarkan bentuk timing yang terdapat pada jurnal, untuk output Q yang pertama dipacu oleh nilai pulsa clock. setelah itu untuk output Q berikutnya dari flipflop 1 menjadi clock untuk flipflop 2, Q flipflop 2 menjadi clock untuk flipflop 3, Perubahan di masing-masing cock flipflop sebelumnya menyebabkan flipflop sesudahnya berganti kondisi (toogle) sehingga input di J dan K masing-masing flipflop diberi nilai 1. Setelah 1 periode urutan telah selesai hingga decimal 15, maka urutan akan dimulai dari awal, atau bisa dengan reset.
Di tabel kebenaran JK flipflop, pada saat JK bernilai 0, Q tetap pada nilai terakhirnya, pada saat J rendah, K tinggi, gerbang atas tertutup, maka tidak ada kemungkinan untuk mengeset flipflop. Saat Q tinggi, gerbang bawah melewatkan pemicu reset setelah pulsa berikutnya tiba. Hal ini mendorong Q menjadi rendah. Oleh karenanya J=0, K=1 berarti pulsa berikutnya akan mereset flipflopnya. Pada saat J tinggi dan K rendah, gerbang bawah (pin reset) tertutup, dan pada saat J dan K keduanya tinggi, set atau reset dapat dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar